Skip to main content

April


Udara malam ini terasa tenang, April. Langit bersih dari bintang, hanya satu dua yang terlihat berpendar cahaya di atas sana. Tidak pula awan mendung terlihat bergelayut, langit benar-benar bersih. Hitam sempurna. Dari atas sini, aku dapat merasakan angin bergerak dengan malas malam ini, hanya rambut-rambut kecil di atas dahiku yang berhasil di buat melambai-lambai olehnya. Selebihnya, rambutku yang terkuncir ke belakang diam tak bergerak, sedikitpun tak berpengaruh oleh angin yang bertiup malam ini. Lalu bagaimana dengan dirimu disana? Sedang dimana kau saat ini? Apa yang sedang menyibukkan hari-harimu? Apa kabarmu? Sehatkah engkau? Aku selalu berharap kau dalam keadaan baik-baik saja. Percayalah, sesering apapun aku memaki dirimu dalam hati, sesering itu juga aku mendoakan kebaikanmu. Berharap yang terbaik untuk dirimu. Walaupun setelah itu lagi-lagi aku akan berdebat dengan diriku tentang apakah aku pantas untuk mendoakan kebaikanmu? ataukah aku benar-benar harus berharap agar kau merasakan seperti yang pernah kurasakan. Tapi itu benar-benar tidak penting untuk kita bahas kali ini. Lagi pula, aku sadar betul bahwa apa yang sudah terjadi sepenuhnya bukan salahmu. Kau tidak melakukan kesalahan apapun. Jadi tentu saja aku harus minta maaf berkali-kali jika aku sampai berharap yang tidak-tidak untukmu. aku sadar betul, sebenarnya akulah yang sepenuhnya bersalah. Aku yang mengait-ngaitkanmu dengan masalah yang tumpang tindih dalam hatiku. Kau bahkan tidak berbuat apa-apa. Mana mungkin aku tega menyalahkanmu. Walaupun aku sering mengangggap kau lah yang selalu merusak suasana hatiku, percayalah itu hanya terjadi saat perasaanku sedang kacau. Dan memang, kau lah yang selalu berhasil mengacaukan perasaanku, bahkan tanpa ada sesuatu pun yang kau perbuat. Ah,mungkin ini terlalu membingungkan bagimu. Jadi lupakan saja masalah ini, kau tidak perlu repot-repot memikirkannya. Seperti biasanya, biar aku saja yang merasakan hal ini. Tentu saja hal ini tidak penting sama sekali untukmu. ini hanya masalahku. Bukan masalahmu.

Jadi April, kau tahu apa yang membuatku ingin menulis untukmu malam ini? Ya, tentu saja. Karena hari ini kau akan memperingati tanggal kelahiranmu. tentu saja aku harus ikut merasakan kebahagian dengan terulang nya tanggal ini untuk yang ke dua puluh kalinya dalam hidupmu.  Aku bersyukur kau pernah dilahirkan ke bumi. aku bersyukur takdir telah mempertemukan kita. Mengenal dirimu berhasil membuatku merasakan banyak hal yang tidak pernah kurasakan sebelumnya. Bahkan sampai saat ini, aku belum pernah lagi merasakan perasaan semacam itu.  Kau berhasil membuatku merasakan bagaimana rasanya degup jantung yang tak keruan seperti kebanyakan orang pernah rasakan. Bagaimana cemasnya berharap, bagaimana manisnya memendam rindu dan bermacam perasaan lain yang selalu berhasil membuatku tersenyum tidak jelas sendirian. Walaupun banyak hal yang kusesali setelah itu, termasuk pertemuan kita yang aku harapkan seharusnya tidak pernah terjadi. Kau tidak pernah tahu, tentu saja. Aku tidak pernah berhasil memberitahumu. Aku berusaha melakukannya beberapa kali, tapi banyak hal yang selanjutnya membuatku mengurungkan niat itu. Banyak hal yang membuatku berpikir dua kali untuk memberitahumu. Aku rasa, tidak penting sama sekali untuk kau tahu. Jadi sampai saat ini, aku tidak pernah berniat untuk memberitahumu apa-apa. Jadi jika suatu saat kau membaca tulisan ini, percayalah ini tidak bermaksud untuk mengungkap apa-apa tentang persaan yang pernah berputar-putar dalam hati dan otakku. Ini sepenuhnya adalah untuk mengingat bahwa ini adalah hari lahirmu, dan aku merasa aku harus ikut merasakan kebahagiaannya. Tidak apa jika kau tidak menganggapnya begitu.

Kau tahu,April? Dari 365 tanggal dalam setahun, aku selalu menyukai tanggal hari ini. Hari ke empat dari bulan ke empat. Bahkan lebih dari tanggal lahirku sendiri, hari ini menjadi hari yang selalu aku tunggu-tunggu. Saat ada orang lain juga merayakan hari kelahirannya pada tanggal ini, aku selalu merasa seperti tidak rela. Aku selalu ingin menganggap bahwa tanggal ini hanya milikku, juga milikmu. Aku tidak ingin orang lain juga ikut memilikinya. Aku tidak pernah mengerti. padahal seperti hari ini, tidak ada sesuatu apapun yang menarik yang terjadi. Tidak sesuatu yang membuatku harus menunggu-nunggu datangnya hari ini. Tapi entah sejak kapan, tanggal ini seperti telah menjadi bagian dari hidupku. Pun jika suatu saat nanti aku benar-benar telah lupa tentang dirimu, aku rasa aku tidak akan pernah lupa dengan tanggal ini. Dan sepertinya ia akan tetap menjadi hari yang akan aku tunggu-tunggu. Tanggal yang akan selalu ikut dalam hidupku. kemanapun aku melangkah, dimanapun aku menjejakkan kaki, bersama siapapun aku nantinya, aku akan tetap menyukainya sama seperti aku menyukaimu dulu. Hey, sepertinya aku harus menggarisbawahi kata dulu. Tentu saja aku tidak ingin ada kesalahpahaman yang akan terjadi jika kau membaca tulisan ini nantinya. Jadi aku harus memperjelas bahwa saat ini, benar-benar tidak ada lagi rasa suka seperti itu. Aku telah melupakan semua perasaan bodoh yang pernah mengacaukan hati dan pikiranku. Aku tidak lagi mengharapkanmu. percayalah, aku tidak mungkin tahan berlama-lama mengaharapkan sesuatu yang jelas-jelas tidak dapat aku miliki. Jadi jika kau bertanya kenapa aku menuliskan tulisan ini untukmu, maka anggap saja ini adalah hadiah ulang tahun dariku. dan aku akan mengatakan dengan jujur, bahwa benar adanya jika aku seperti merasa sedikit rindu. Jangan khawatir, rindu ini tidak muluk-muluk. Hanya sedikit saja dan tidak akan berpengaruh apa-apa. Baik untukmu maupun untuk diriku. Tidak apa-apa bukan jika pada hari yang sudah aku tunggu-tunggu ini aku merasa merindukanmu? Lagipula aku sudah lama tidak merindukanmu. Jadi jangan larang aku untuk merindukanmu malam ini. Biar aku kembali memendamnya seperti yang pernah aku lakukan dulu. Dan seperti dulu, kau tidak perlu membalas rindu itu. Aku sudah tau bagaimana cara mengatasinya.

Baiklah, April. Aku rasa sudah cukup aku berbicara panjang lebar tentang hal-hal yang sebenarnya tidak penting ini. Maaf jika aku terlalu banyak bicara. Jangan terlalu dihiraukan. Di usia barumu ini, kau hanya perlu menjadi pribadi yang lebih mengagumkan. Menjadi April yang lebih baik dari April yang pernah aku kenal sebelumnya. Selamat ulang tahun, April. Selamat ulang tahun. Jalani sisa hidupmu dengan baik. Jangan sekalipun kau merasa seperti apa yang pernah aku rasakan untukmu. aku selalu mengharapkan yang terbaik untukmu. percayalah, jika sesekali kau mendengar aku memaki dirimu, yakinlah bahwa itu tidak sebenarnya datang dari hatiku. Karena dengan tulus, aku selalu berharap kau baik-baik saja. Dan tetap bahagia.

Comments